Guna menyalurkan
aspirasi mahasiswa mengenai pelayanan yang selama ini diterima, maka BEM (Badan
Eksekutif Mahasiswa) FMIPA UNTAD berinisiatif untuk melakukan dialog terbuka
bersama rektor universitas tadulako, Prof. Dr. Ir Muhammad Basir,S.E,M.S pada rabu
(6/11). Kegiatan yang bertempat di research
center ini, mengundang antusiasme yang tinggi dari peserta diskusi yang
meliputi seluruh mahasiswa FMIPA UNTAD.
Rektor memberikan
apresiasi terhadap kegiatan yang menghadirkan ratusan mahasiswa FMIPA UNTAD. “saya
bangga dengan anak-anakku sekalian karena bisa mengadakan kegiatan seperti ini,
hal ini lebih baik dibandingkan anak-anakku demo. Segala permasalahan yang ada
diUNTAD bila dibicarakan secara kekeluargaan maka akan mendapatkan hasil yang
baik. Kegiatan seperti ini seharusnya dapatdicontoh anak-anakku yang memiliki
masalahyang di fakultas maupun jurusannya”.
Tutur prof. Basir.
Harapan besar juga
disampaikan Marwan selaku ketua BEM FMIPA UNTAD, dengan terlaksananya dialog
terbuka ini. “melalui diskusi ini diharapkan segala permasalahan yang ada di
FMIPA dapat segera terselesaikan, dan semoga keluha-keluhan yang sempat
terpendam dihati kawan-kawan mahasiswa dapat terselesaikan dan tertuntaskan
ditempat ini, sehingga tidak ada kecurigaan yang tidak sepantasnya kepada
ayahanda rektor” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, rektor
juga menyampaikan pentingnya seperti ini agar kami dapat mengetahui apa yang
selama ini menjadi permasalahan dikalangan mahasiswa. “ seperti beberapa alat
lab yang tidak memadai, dan ada beberapa yang rusak, serta berbagai
permasalahan lainnya. Dengan anak-anakku sekalian mengeluarkan aspirasinya saat
ini, kami jadi tau bagaimana harus bertindak. Dan harapan kami apabila ada
keluhan-keluhan yang kiranya perlu dibicarakan secara kekeluargaan,bicarakanlah
bersama kami orang tua kalian”. Sambung Prof. Basir.
Lebih lanjut rektor
berpesan kepada mahasiswa agar kelak menjadi pemimpin yang amanah, dan tidak
membenci orang, agar tidak dikritik dengan kritik yang bersifat menjatuhkan.
Karena menurutnya sesungguhnya yang nanti hidupnya tidak tenang bukanlah mereka
yang dikritik , tapi mereka yang mengkritik. “ jadi, jadilah pengkritik yang
baik”, tutup Prof. Basir. Wrd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar